Mei 23, 2009

Al-Haqq Yang Maha Mutlak






Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu dapat mengalingi-Nya,
sementara Dia-lah Yang Menampakkan segala sesuatu?

Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu sanggup mengalingi-Nya,
sementara Dia-lah Yang Tampak pada segala sesuatu?

Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu mampu mengalingi-Nya,
sementara Dia-lah Yang Tampak dalam segala sesuatu?

Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu kuasa mengalingi-Nya,
sementara Dia-lah Yang Tampak untuk segala sesuatu?


Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu dapat mengalingi-Nya,
sementara Dia-lah Yang Ada sebelum segala sesuatu?

Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu sanggup mengalingi-Nya,
bila Dia lebih jelas ketimbang segala sesuatu?

Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu mampu mengalingi-Nya,
sedangkan Dia Esa, yang tiada di sampingnya sesuatu pun?

Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu kuasa mengalingi-Nya,
padahal Dia lebih dekat kepadamu daripada segala sesuatu?


Bagaimana bisa dibayangkan kalau sesuatu dapat mengalingi-Nya,
sementara seandainya Dia tak ada, nescaya tak akan ada segala sesuatu?

Betapa ajaib, bagaimana keberadaan bisa tampak dalam ketiadaan?
Atau, bagaimana sesuatu yang baru bisa bersanding dengan Yang Mahadahulu.
~~~~


Al-Haqq tidak datang dari sesuatu atau dalam sesuatu, atau di atasnya, atau di bawahnya. Jika Dia datang dari sesuatu berarti Dia diciptakan dan dibatasi jangka hidup-Nya. Kalau Dia ada di atas sesuatu, maka Dia bersemayam di atasnya. Dan jika Dia ada dalam sesuatu, berarti Dia terkurung di dalamnya. Dan jika Dia ada di bawah sesuatu, berarti Dia ada di bawah kekuasaannya. Apa pun yang tampak di alam "kesaksian" ini merupakan pancaran Zat Tuhan, yang kekal dan dapat dirasakan sesuai dengan keadaan dan kepekaan si penerima. Tiada makhluk yang mempunyai realitas yang kekal dan bebas. Tiada yang kekal selain Sang Pencipta. Kalau engkau membandingkan yang relatif dengan yang absolut, maka yang relatif akan hilang dan tinggallah yang absolut, selamanya. []



No 16, Bagian 2
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


[*] mengalingi (Bahasa Indonesia) - menaungi, meneduhi (Bahasa Melayu)

Tiada ulasan: