Jun 06, 2010

Tentang Futuwwah (Kesatriaan)






Sabda Rasulullah s.a.w.:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang soleh."
[Riwayat Bukhari dan Baihaqi]



Dipetik dari Bab Futuwwah, Risalah Al-Qusyairiyyah - Imam 'Abd Karim Ibn Hawazin Al-Qusyairi:


"Futuwwah (kesatriaan) adalah memiliki akhlak yang baik."
[
Umar bin Uthman Al-Makki r.a.]


"Futuwwah ertinya mengikuti Sunnah
(kerana Rasulullah s.a.w. sendiri adalah Satria terulung)."
[
Sahl bin Abdullah al-Tustari r.a.]


"Futuwwah ertinya setia dan tidak melanggar batas yang ditetapkan Allah."
[
Imam Al-Qusyairi]



"Futuwwah ertinya seseorang harus selalu memberi perhatian terhadap orang lain.

Rasulullah s.a.w. bersabda:
'Allah s.w.t. memberikan perhatian kepada keperluan seorang hamba
selama hamba itu menjaga keperluan saudaranya."
[
Imam Al-Qusyairi]


"Kesempurnaan sifat futuwwah
hanya ada pada Rasulullah s.a.w. sahaja,
kerana pada Hari Kebangkitan
semua orang akan mengucapkan: 'Diriku, diriku'.
Sedangkan Rasulullah s.a.w. akan menyatakan:
'Ummatku, ummatku'."
[
Syeikh Abu Ali Ad-Daqqaq]




"Futuwwah ertinya menahan diri dari menyakiti hati orang lain
dan menawarkan kemurahan hati."
[
Imam Al-Junaid Al-Baghdadi]


"Futuwwah ertinya kamu tidak membenci orang miskin
tapi tidak pula menghindari orang kaya."
[
Imam Al-Junaid Al-Baghdadi]


"Futuwwah ertinya bersikap murah hati
dengan apa sahaja yang telah dianugerahkan kepadamu,
dan menyembunyikan kesulitan-kesulitanmu."
[
Imam Al-Qusyairi]




"Futuwwah bererti seseorang
tidak menganggap dirinya lebih tinggi (yakni, lebih mulia) dari orang lain."
[
Imam Al-Qusyairi]


"Orang yang bersifat futuwwah adalah dia yang tidak mempunyai musuh."
[
Abu Bakr Al-Warraq]


"Futuwwah bererti kamu adalah musuh bagi dirimu sendiri, kerana Allah."
[
Muhammad bin Ali At-Tirmidzi r.a.]




"Futuwwah adalah perbuatan bijak yang kamu lakukan
tanpa melihat dirimu dalam perbuatan itu."
[
Imam Al-Qusyairi]


"Futuwwah ertinya kamu tidak berpaling
ketika seseorang yang memerlukan datang mendekatimu."
[
Imam Al-Qusyairi]


"Futuwwah ertinya kamu tidak bersembunyi
dari orang yang yang mencarimu."
[
Imam Al-Qusyairi]


"Futuwwah ertinya kamu tidak mengumpulkan harta kekayaan
(untuk disimpan lalu dibanggakan)
dan tidak mencari-cari alasan (untuk tidak bersedekah)."
[
Imam Al-Qusyairi]




"Futuwwah adalah jika kita diberi sesuatu, kita bersyukur;
dan jika tidak diberi, kita bersabar."
[
Syaqiq Al-Balkhi]


"Futuwwah adalah jika kita diberi sesuatu, kita berikan kepada orang lain.
Dan jika kita tidak diberi, kita bersyukur."
[
Imam Ja'afar bin Muhammad As-Sadiq r.a.]




"Manusia yang futuwwah (bersifat kesatriaan)
adalah orang yang berani menghancurkan berhala.
Berhala setiap manusia adalah hawa nafsunya sendiri.
Maka, orang yang melawan hawa nafsunya
adalah orang yang benar-benar futuwwah."
[
Imam Al-Qusyairi]


"Futuwwah bererti bahawa hal-hal yang abadi mahupun fana'
sama sahaja bagimu."
[
Muhammad bin Ali At-Tirmidzi r.a.]


"Muruwwah (kemuliaan) adalah bahagian dari futuwwah (kesatriaan).
Ia bererti berpaling dari dunia ini dan juga akhirat,
dengan bangga menjauhi keduanya (untuk hanya bersama-Nya)."
[
An-Nasrabadhi]


Jun 03, 2010

Taubat Yang Sejati





Orang yang tenang-tenang atau terbiasa-biasa dengan dosanya adalah
orang yang angkuh atau jahil, yang belum sedar-sedar bahawa ia cuma
seorang hamba yang mutlak milik Tuannya. Ia tak punya apa-apa secara
hakiki, namun nafsu dan syahwatnya memperdaya bahawa setiap yang terlihat
di sini; di balik peluang dan usaha mampu dia miliki.


Maka, akankah datang saat untuk tergerak hatinya? Perlukah ia
dikeluarkan dari Kebenaran, untuk menyedari Kebenaran itu. Keluar
dari Kebenaran bermaksud lain—bencana, tatkala nurani dicambuk ujian
sebagai tanda keadilan-Nya, hingga akhirnya terpicu sesal yang merawan
jiwa. Tanpa sesal, sulit untuk kalbu berniat kembali pada-Nya.


Sesal mengawali ketergerakan untuk bertaubat, peranjakan dari
jalan yang menyimpang menuju jalan lurus. Namun sesal ini bukan hanya
satu-satunya fasa, kerana takkan berguna penyesalan sebelum memutar
turbin-turbin semangat perbaikan.


Tiadalah menguntungkan mereka
yang mengabaikan tanda-tanda rosaknya jiwa,
hingga tidak tumbuh
sezarah rasa sesal di dalam dada.


Tiadalah penyesalan itu berguna
hingga mulai tertitis makna hamba-Nya,
tiadalah makna itu tertanda
hingga mata hati meratap merana.


Tiadalah ratapan itu berfaedah,
hingga membulatkan tekad untuk berubah.


Tiadalah tekad itu mengarah pada apa-apa,
selagi kesempatan yang ada ditunda-tunda.


Beramallah, jangan cukup sekadar tahu.
Bertindaklah, jangan hanya sekadar merasa sesal.


Yang penting bukan kesedaran sesaat,
tapi kelangsungan yang mengiringi ke akhirat.


Sekaranglah masa, inilah kenyataan.
Kembali, lagi kembali.
Sampai taubat ini bertahan,
taubatlah beribu kali.


Hingga redha pada pandangan Ilahi,
atas anugerah-Nya,
atas kemurahan-Nya,
atas kasih-Nya, sayang-Nya
siapa yang benar-benar mencari,
akan Dia hadiahi..
Taubat yang sejati.



********************************



Ya Allah,
kini kami bersimpuh di hadapan-Mu.
Sesal dan insaf mengucur
di sekujur tubuh kami.
Kami malu, dengan perlahan
mengetuk pintu-Mu. Ya Allah,
bilakah kiranya pintu itu ditutup
sehingga harus diketuk?


Duhai Rabbi, mengapa pertaubatan
tak kunjung memadai kami lakukan?
Duhai Rabbi, mengapa kemaksiatan
terus berulang kami lakukan?
Duhai Rabbi, mengapa ketaatan
tak mencegah kami dari kemungkaran?
Ya Rabbi, kami mohon ampunan-Mu
atas seluruh sikap kurang-ajar kami.


Duhai Yang Maha Mendengar
lagi Maha Melihat,
kurangnya ilmu kami mohon tidak
menghalangi ampunan-Mu.
Kurangnya amal kami mohon tidak
menghalangi pemberian-Mu.
Dan kurangnya keikhlasan kami
mohon tidak menghalangi kasih-Mu.


Ya Allah, izinkan hamba-hamba-Mu ini untuk
meyakini keluasan rahmat-Mu,
sekalipun telah menumpuk maksiat kami.
Jadikanlah ingatan akan kurniaan-Mu
benar-benar modal bagi kami untuk
tidak berputus asa,
sekalipun di tengah berat dan
sempitnya suasana.


Ya Allah, perkenanlah hamba-hamba-Mu
menaruh harapan pada luasnya rahmat-Mu
agar kami berlayar di samudera keredhaan,
terhindar dari syaitan-syaitan yang menyesatkan,
menjauh dari pikuk daratan kemaksiatan.


Ya Allah, ampunilah dosa-dosa
hamba-hamba-Mu ini. Juga dosa-dosa orang
yang pernah berbuat baik kepadanya.
Juga dosa-dosa orang yang
pernah dianiayanya.
Juga dosa-dosa orang yang pernah
menyediakan ladang amal baginya.


Kurniakanlah kepada kami, duhai Rabbi,
kerinduan untuk bertaubat;
hingga Engkau meredhai kami,
dan kami meredhai-Mu.
hingga Engkau tenang dengan kami,
dan kami damai bersama-Mu.
hingga Engkau menerima kami,
dan kami terpaut semata-mata kepada-Mu.


Amiin, amiin, amiin..


Selawat dan salam
atas Junjungan Termulia
Kekasih-Mu Tercinta
Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam
Ahli keluarganya yang diberkati,
Para sahabat yang diredhai..
serta hamba-hamba-Mu yang soleh
yang menjejak langkah mereka
hingga ke pengakhiran dunia..


Amiin,
Ya Akramal Akramiin
- Wahai Yang Maha Mulia dari sekalian yang mulia,
Ya Arhamar Rahimiin
- Wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian yang penyayang.
Kabulkanlah..



Amiin,
Ya Rabbal 'Aalamiin.

Tebaran Rona di Layar Jiwa





Sejalur cahaya
menyinar putih,
sekilas mencecah
layar polos terpilih

lalukanlah ia
menerjahi kanta,
terbias alami
sedetik jadi

merah kirmizi
jingga kesumba
kuning gading
biru lazuardi
hijau zaituni

berbeza rona
rapi terpilah, tetap
menawan tatap
mata, mengukir senyum
sukma.

kesederhanaannya indah
keindahan-Nya
sempurna dalam sederhana
mendalam
sebalik tabir bersahaja.

seimbas zahir matamu
bisa menipu,
tak tampak istimewa
melelah jemu.
sedang bukan itu
hakikatnya, sahabatku!

tak terpandang
semua ini, jika
sedari awal
kanta hati
cemar dengan cela
dan prasangka keruh.
tidak jernih dan tulus,
tidak bening dan mulus.

apatah lagi, jika
layar itu
tidak polos,
kusam kotor
cabik rabik,
belum berganti.

jernihkan kanta ini
hingga puas
pandang hati.
pohon jua
diganti-Nya,
kurnia layar baharu.

ingini cahaya-Nya
menyebar saksama
fitri mengalir resap
merata layar jiwa.

sejalur cahaya putih,
terpencar rona berkilauan
sukma senyum melirih
tatap pandangmu tertawan.


al-faqir firus fansuri
Selasa,
14 Rabi'ul Thani 1431 Hijriyyah
300310
1626