September 30, 2008

Aidilfitri Mesra



Aidilfitri Mesra





Datanglah lagi ujian - kita semakin didewasakan.
Wirid terdengar nyaring walau dalam kesenyapan.
Kita hayati hikmah antara tasbih dan solat malam,
berdamai atas sejadah, khusyuk taat depan al-Quran;
nafas kita semakin wangi oleh ranum pembacaan.

Dalam kerlip serba indah kita sambut Ramadhan mulia;
segala rindu di qalbu menghangat kasih ke Rasulullah.
Dalam lenggang waktu begitu mesra, di tengah ummah,
kita menghimpun pujian sekhusyuk untuk Baginda,
Lebih-lebih lagi - dalam jujur dan takwa - kepada Allah.

Setahun lagi - kini kita diranumi musim puasa,
Aidilfitri datang bakal memahkotakan ibadah kita.


A. Samad Said
16-30 September 2003
Bangsar Utama

~~~


Sepergian madrasah Ramadhan
terkesan mendalam :
rindu, dan Cinta.

Terniat sudah berpisah tiada,
damba berpanjangan
ia setahun lama.


Tetap sudah diputus~Nya
Ramadhan, sepurnama
sahaja dikandungnya.

Kini dikarunia~Nya
ujian berlanjutan masa
menguji takah dan cita

Cinta : waktu tiada
memadam nyala

bukan terkurung
sebulan masa

sehayat lama
padu tertempa.

Moga diizin-Nya
dalam peluang,
mengadap Ramadhan
yang mendatang.

In sya Allah.


Salam Eidul Fithri,
dari relung nurani
minal aidin wal faidzin..

daripada hamba
sekian lama haqir,
tentunya faqir.


Ibnu Abas


September 28, 2008

Karunia-Nya dan pemberianmu..





Jika Allah membukakan pintu makrifat bagimu, jangan hiraukan mengapa itu terjadi sementara amalmu amat sedikit. Allah membukakannya bagimu hanyalah karena Dia ingin memperkenalkan Diri kepadamu. Tidakkah engkau mengerti; bahwa makrifat itu adalah anugerah-Nya kepadamu, sedangkan amal adalah pemberianmu? Maka betapa besar perbedaan antara persembahanmu kepada Allah dan karunia-Nya kepadamu!


~~~~

Kita tidak bisa mengukur seluruh kemurahan Allah, atau membandingkannya dengan pengorbanan atau amal-amal saleh kita. Apa pun yang kita persembahkan kepada Sang Pencipta tidaklah ada artinya bila dibandingkan dengan apa yang telah Dia karuniakan kepada kita, yakni fitrah dan cahaya ruh. Sesungguhnya Dia adalah Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu yang ada di dalam dan di sekitar kita, yang terlihat maupun yang tak terlihat. Tindakan dan amal kita hanyalah tanda dan pendahuluan menuju penyingkapan dan pertolongan, yang sesungguhnya sudah ada namun kita teralingi dari melihatnya.[]



No 8, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 27, 2008

Jangan ragui janji Allah





Tak terjadinya sesuatu yang dijanjikan, padahal waktunya telah tiba, janganlah sampai membuatmu ragu terhadap janji Allah itu. Supaya, yang demikian tidak mengaburkan pandangan mata batinmu dan memadamkan cahaya relung hatimu.


~~~~

Untuk mempertahankan jalan yang tepat menuju pencerahan batin, kita perlu membuang semua keraguan terhadap kesempurnaan, keadilan dan kebijaksanaan Allah di balik bentangan peristiwa yang terjadi sesuai dengan urutan dan waktunya yang tepat. Yang terpenting adalah penyerahan diri sepenuhnya dan kepercayaan total kita kepada kehendak dan tujuan-Nya, meskipun kita sudah memperolehi ilham yang benar dan wawasan batin menuju suatu penyingkapan atau peristiwa, yang tidak terjadi.[]



No 7, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 26, 2008

Janganlah berpatah harapan!





Tertundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang permintaan, janganlah membuatmu berpatah harapan. Allah menjamin pengabulan sesuai dengan apa yang Dia pilih buatmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini.


~~~~

Allah menjawab doa para hamba-Nya yang penuh kerinduan dan permohonan yang keluar dari hati yang ikhlas. Memohon pertolongan Allah didorong oleh perintah-Nya untuk kembali kepada-Nya. Maka, waktu dan cara-Nya membalas doa pun tergantung pada-Nya. Yang perlu dilakukan oleh makhluk adalah berdoa, bergantung, dan percaya kepada cara-cara yang sempurna dari Sang Pencipta, karena Dia selalu mengetahui keadaan kita yang sebenarnya, juga pertolongan serta perbekalan apa yang tepat buat kita dalam perjalanan menuju-Nya.[]



No 6, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


Untuk Tuhanku







Tuhanku
Sungguh ganjil
Bagaimana bisa sekian lama aku tergiur
Oleh yang bukan Engkau

Bagaimana bisa aku tergoda
Oleh yang seolah-olah saja ada

Puisi ke-29



~~~







Tuhanku..
Jika tak tulus jiwaku
Halangilah segala hasratku untuk pandai
dan mengerti kenyataan ini
Namun jika Kau lihat cukup ketulusanku
anugerahkan ayat-Mu agar menjadi tindakanku

Tuhanku..
diluar ketulusan hati bahasa Mu tak kan bisa kupahami
Kami mengembara ke hutan-hutan dikungkung kesombongan yang tak kami sadari

Tuhanku..
Seribu samudera ilmu-Mu jumlah tak terkira
Kesanggupan Mu tidaklah kuimpikan
Cuma tumbuhkan kemampuanku menjadi setetes air
bergabung di samudera itu



Emha Ainun Nadjib
99 Untuk Tuhanku
1983

September 25, 2008

Du'a-du'a Ramadhan (6)





Ya Allah,

jadikan usahaku sebagai usaha yang sentiasa disyukuri, dosa-dosaku sebagai dosa yang diampuni, kebaikanku sebagai kebaikan yang diterima dan keaibanku sebagai keaiban yang ditutupi, wahai Tuhan Maha Mendengar daripada semua pendengar.



Ya Allah,

berilah rezeki berbentuk ganjaran Lailatul Qadar kepadaku, ubahkan perkara sulit menjadi mudah, makbulkan permintaan maafku dan hapuskan dosa serta kesalahanku, wahai Tuhan Maha Penyayang kepada hamba soleh.


Ya Allah,
penuhkan hidupku dengan amalan sunnah dan muliakan aku dengan diterimanya semua permintaan, wahai Tuhan yang tidak disibukkan oleh permintaan orang meminta.



Ya Allah,

hiasilah aku dengan rahmat Mu dan berikanlah aku petunjuk serta penjagaan Mu. Bersihkan hatiku daripada fitnah, wahai pengasih kepada hamba yang beriman.


Ya Allah,

jadikan puasaku disertai dengan rasa syukur dan diterima oleh Mu melalui jalan keredaan Mu serta keredaan rasul Mu, cabangnya yang kukuh dan kekuatan keberkatan, demi kenabian Muhamad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan keluarga baginda yang suci dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.



Amiin, Ya Rabbal 'Aalamiin.

Ramadhan Wangi


Ramadhan Wangi






Kemarau - ujian yang genting ini - paling keras mengguris;
ia memimpin ke iman syahdu, merangsang ke tulus qalbu.
Dengannya detik dugaan mula menghiris - titis menitis.
Di situ juga bulan mengambang senyuman sedikit pucat
seperti sengaja bertamsil mewangi Ramadhan yang nikmat.


Semua kalung doa sudah dicantum ke hati yang mulia,
dan kerlip permata juga turut disimpan setelah diuji lama
dan kita mulai bersahur dalam suasana penuh berhemah,
pengat manis dijamah dan lauk-pauk tak lupa diratah;
mendamai diri dengan zikir dan solat panjang yang mesra.


Setahun lagi - kini kita sedang dikucupi nafas puasa,
Aidilfitri turut menyerlah dengan senyum seindahnya.



A. Samad Said
16-30 September 2003
Bangsar Utama

September 24, 2008

Tahajjud Cintaku






Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan

Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima

Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara

Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya

Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang

Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan

Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya



Emha Ainun Nadjib
1988

Kita Debu






Kita asal serbuk debu
melangit ditatang angin takbur
tersangkut fitrah, sungkur
pulang ke gurun sebu.


Fahd Razy
Pengkalan Chepa, Kota Bharu
Disember 22, 2001

September 23, 2008

Turuti mata hati sejati





Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dituntut darimu, adalah bukti dari rabunnya mata batinmu.


~~~~

Yang Allah harapkan adalah agar kita berjuang demi pencerahan spiritual dan kesiapan untuk akhirat. Berkecamuknya perasaan dan ketidakamanan material hanyalah bayang-bayang gelap yang membelokkan dan mengalihkan kita dari jalan keberhasilan. Penghidupan utama kita dan perkembangannya telah dijamin, dan upaya serta hasrat kita dibutuhkan untuk menyelami samudra keesaan Tuhan dan mengikuti mata hati sejati kita.[]



No 5, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 22, 2008

Yakini Kehendak Allah







Istirahatkan dirimu dari mengatur urusanmu, karena segala yang telah diurus oleh "Selainmu", tak perlu engkau turut mengurusnya.


~~~~

Allah menyatakan bahwa Dia-lah yang menetapkan cara dan sarana penghidupan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan makhluk. Tugas seorang mukmin adalah mengikuti kehendak Allah dengan senang dan yakin, serta khusyuk dalam ibadah yang benar, dan mempertinggi kesadaran serta pengetahuan tentang kehendak-Nya. Jadilah tamu Allah dan pemelihara kesopanan kepada-Nya.[]



No 4, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 21, 2008

Benteng Takdir





Menggebunya semangat tak akan mampu menerobos benteng takdir.


~~~~

Tak ada guna! Betapa pun banyak energi yang engkau curahkan untuk sebuah niat atau tujuan, tetap saja itu tak akan tergapai jika tak sesuai dengan keputusan Tuhan. Engkau tak dapat memenangkan kehendakmu di atas kehendak-Nya, yang telah mengatur alam yang kasat mata dan yang tak kasat mata, serta menetapkan takdir kita semua. Yang harus dilakukan oleh salik yang bersungguh-sungguh adalah memfokuskan niat, perhatian dan perjuangan pada Allah, yang ada di balik semua wujud dan kejadian.[]



No 3, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 20, 2008

Ranum Ramadhan

Ranum Ramadhan





Fajar harum, bermula salam dalam udara
yang mengkhusyukkan. Semuanya tiba
terhampar dalam sepi bermusim sabar:
Hati dan budi, didakap tulus oleh solat,
dalam gementar yang sentiasa syahdu.
Dalam nafas jerih bulan paling jernih.


Amalan puasa mencabar dan mengajar:
Terlimpah sepadat makna yang perih;
kita belajar dari derita yang pedih;
dan dalam bulan ujian terlalu garang
kita masih boleh mengutip kesejahteraan.
Dongak ke angkasa rahsia mengkhayali


lapisan sfera, ke qalbu tersentuhnya
kita, digundahi kekaguman luar biasa:
Bumi anugerah Allah dan terpilih kita
khalifahnya, datang yang dianugerahi,
boleh memberi, boleh juga memungkiri,
terpulang santun memilih atau menafi.


Bulan ini memangnya saat bertafakur,
bersedia memurni diri jika bersyukur,
kerana puasa yang menguji, menjelang
Idulfitri, nafas kudus menghening diri,
terbimbing ke batin lebih berhemah.
Terima kasih kita sepadu syahdu arah


yang memang datang seiring anugerah;
kerana manusianya kita, dan kerdilnya
di hadapan Allah, wajar bersyukurlah
setiap saat, sepurnama, penuh mekar
dalam debar, membaca setiap iktibar.
Kita beransur ranum dalam bulan mulia.



A. Samad Said
14-16 Oktober 2002
Suara dari Dinding Dewan, 2003

Catatan:
Puisi syahdu ini gemar dibaca Pak Samad pada majlis sepanjang sambutan bulan Ramadhan.

September 19, 2008

Du'a-du'a Ramadhan (5)





Ya Allah,
berilah aku petunjuk untuk mendapat keredaan Mu. Janganlah engkau biarkan syaitan menguasai diriku. Jadikan syurga tempat tinggal dan berehat bagiku, wahai pelaksana keperluan orang meminta.


Ya Allah,
bukakan bagiku pintu kelebihan dan turunkan bagiku keberkatan Mu. Berilah kepadaku untuk melakukan sesuatu yang mendatangkan keredaan Mu dan tempatkan aku dalam syurga Mu yang luas, wahai penjawab doa orang dalam kesempitan.


Ya Allah,
bersihkan aku daripada segala dosa dan jauhkan diriku daripada keaiban serta tanamkan ketakwaan dalam hatiku, wahai pengampun kesalahan orang yang berdosa.


Ya Allah,
aku bermohon kepada Mu perkara yang mendatangkan keredaan Mu. Aku berlindung dengan Mu daripada perkara yang mendatangkan kemarahan Mu dan aku bermohon kepada Mu kemampuan untuk mentaati Mu serta menghindari kemaksiatan terhadap Mu, wahai pemberi kepada yang meminta.


Ya Allah,
jadikan aku orang yang menyintai auliya Mu dan memusuhi musuh Mu. Jadikan aku pengikut sunnah nabi Mu, wahai penjaga hati para Nabi.

Amiinn, Ya Rabbal 'Aalamiin.

Ramadhan.. beransur ranum





Malam kemuliaan itu, lebih baik daripada seribu bulan;
padanya malaikat-malaikat dan Roh turun,
dengan izin Pemelihara mereka, dengan segala perintah.

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
[QS (97) : 3-5]

~~~


Antara jari-jari waktu ini kita makin bertambah tahu,
Ramadhan mendakap kita dengan pelukan akrab rindu.
A. Samad Said

~~~

Ramadhan.. beransur ranum

awan cinta,
kejora rindu,
hembusan sejahtera,
purnama syahdu..

Sepuluh di hujungan
terjanji keredhaan
seribu bulan
tergiur sang pencari,
limpah kurnia Ilahi
menyelinap nurani paling seni
idaman qalbu hamba,
cita tak terperi rasa
Cinta paling didamba -

Al-Qadar.


Ibnu Abas
17 Ramadhan 1429H
7.05pm

September 18, 2008

Syahwat yang samar






Keinginanmu untuk lepas dari urusan duniawi,
padahal Allah membekalimu dengan sarana penghidupan,
adalah syahwat yang samar.

Sedangkan keinginanmu
untuk mendapatkan sarana penghidupan,
padahal Allah telah melepaskanmu dari urusan duniawi,
adalah suatu kemunduran dari cita-cita yang luhur.


~~~~

Jika engkau dikaruniai sarana pencaharian yang jelas atau tetap, maka tidaklah beradab kalau engkau berharap penghidupanmu datang kepadamu melalui sarana yang tidak jelas atau tidak diketahui. Sebaliknya, bila kita berada dalam situasi ketika sarana penghidupan kita tidak kita ketahui, maka sikap sopan kepada Allah bukanlah meminta sarana yang pasti dan berkelanjutan. Menggantungkan diri kepada Allah membutuhkan sikap penerimaan atas kehendak dan cara-Nya dalam memberikan penghidupan dan pertolongan. Salik yang arif menyandarkan hasil dan sarana pada Sumber kekuatan-dan-ciptaan.[]



No 2, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 17, 2008

Hanya Allah Tempat Bergantungmu





Salah satu tanda bergantung pada amal adalah
berkurangnya harapan tatkala gagal.


~~~~

Jika kita berasumsi bahwa sumber kekuatan di balik usaha-usaha kita adalah diri kita sendiri, kita akan kecewa kala hasilnya tak sesuai dengan harapan-harapan kita. Tetapi, kalau kita benar-benar berserah diri kepada Allah, maka kita akan melihat satunya asal dan penyebab di balik usaha, peranan pribadi kita dalam melaksanakannya, dan juga hasilnya. Kegagalan kemudian hanya akan kita anggap sebagai peringatan untuk memperkuat kesadaran kita akan kehendak, rahmat dan kemurahan Allah. Di mata orang yang tercerahkan, terdapat kesatuan total dalam usaha dan hasil.[]



No 1, Bagian 1
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,

diulas Syekh Fadhlullah Haeri


September 16, 2008

Ya Allah.. Pilihkan Untukku!








Sikap mengatur dan menginginkan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah swt. merupakan hijab yang paling kuat menutupi hati dari Sang Pencipta. Karenanya, jiwa ini baru menjadi baik ketika keluar dari pilihan diri sendiri menuju pilihan Tuhan.


Mengatur yang tercela adalah yang mencari dunia untuk dirinya sendiri, bukan untuk Tuhannya, untuk dunianya, bukan untuk akhiratnya, sedangkan mengatur yang terpuji yakni yang mendekatkan hamba kepada Allah swt., sekaligus mengantarkannya menuju ridha-Nya.


Segala puji bagi Allah, satu-satunya pemilik kebenaran, zat yang berhak mengatur, satu-satunya pembuat hukum dan ketentuan. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.


Dia adalah Raja Diraja.
Tidak ada sesuatupun, besar maupun kecil, yang berada di luar kekuasaannya. Tak ada yang menyerupai dalam kesempurnaan sifat-Nya. Kesempurnaan sifat-Nya tak terbayangkan.


Dia Maha Mengetahui,
tak ada sesuatupun dalam diri ini yang luput dari pengetahuan-Nya.


Dia Maha Berilmu.
Ilmu-Nya meliputi awal dan akhir segala urusan.

Dia Maha Mendengar.
Tak ada yang luput dari pendengaran-Nya, baik yang nyaring maupun yang samar.


Dia Maha Memberi Rejeki,
yang terus menerus melimpahi makhluk-Nya dengan makanan.

Dia Maha Tegak,
yang mencukupi seluruh makhluk dalam seluruh keadaan mereka.

Dia Maha Pemberi,
yang menganugerahi setiap jiwa eksistensi kehidupannya.


Dia Maha Kuasa.
Kepada-Nya seluruh manusia kembali setelah kematian mereka.


Dia Maha Menghitung.
Dia akan memberikan balasan kepada manusia yang datang membawa amal kebaikan dan keburukannya. Maha Suci Tuhan yang telah memberi kebaikan kepada hamba-hambanya sebelum mereka mewujud. Dia mencukupi rezeki mereka, baik ketika mereka mengakui maupun ketika membangkang. Dia menggenapi seluruh wujud dengan karunia-Nya. Keberadaan-Nya menjaga keberadaan semesta melalui bentangan keabadian-Nya, yang tampak lewat hikmah-Nya di bumi dan lewat kekuasaan-Nya di langit.




Saudaraku, ketahuilah...

Allah telah memasukkanmu ke dalam golongan orang yang mencintai-Nya, menganugerahimu kedekatan kepada-Nya, memberimu minuman para kekasih-Nya, menyelamatkanmu lewat hubungan yang tak terputus dari-Nya, mengaitkanmu dengan para hamba yang terhubung dengan-Nya.


Dengan cahaya-Nya manifestasi-Nya Dia pecahkan kekerasan hati mereka, setelah mereka mengetahui bahwa Dia tak terjangkau mata dan tak terjamah akal. Dia bukakan taman kedekatan ke hati mereka. Dia perlihatkan kepada mereka pengaturan-Nya yang telah berlaku atas mereka sehingga merekapun menyerahkan kendali kepada-Nya. Dia singkapkan kepada mereka kelembutan karunia penciptaan-Nya sehingga mereka tidak menentang dan membangkang.


Mereka pasrah dan bersandar kepada-Nya dalam selaksa perkara karena tahu bahwa seorang hamba tidak bisa mencapai ridha-Nya kecuali dengan sikap ridha dan tidak akan mencapai penghambaan sejati kecuali dengan pasrah pada ketentuan-Nya. Mereka tidak disibukkan oleh segala sesuatu selain Dia; merekapun tak tersentuh kotoran.


Mereka tunduk pada keagungan-Nya dalam setiap ketentuan yang berlaku; mereka senantiasa pasrah pada segala hukum-Nya.


Siapapun yang ingin sampai kepada Allah swt. tentu saja harus datang melalui pintu-Nya dan mencapai-Nya lewat keberadaan sebab-sebab-Nya. Setelah itu jangan pernah berupaya untuk ikut mengatur atau ikut campur dalam pengaturan dan ketentuan-Nya.





Diambil dari Pendahuluan
al Tanwir fi Isqath al Tadbir:
Mengapa Harus Berserah
Karya Ibnu Athaillah as-Sakandari


September 15, 2008

Ramadhan yang Manis


Ramadhan yang Manis






Alam itu cantik - gunung dan tasik;
maya terlalu indah - laut dan mega.
Lapar dan dahaga yang mengiktibar
cekal dan bersih suara mengajar:
Lapar kita dahaga yang menguji,
dahaga kita lapar yang mengerti -
ketakwaan penuh terhadap Ilahi.
Puasa - musim manis, bahang menguji,
angin yang santun ke pohon dakwah
bergugus dan sihat ibadahnya.

Bulan menyimpan kebijaksanaan,
musim indah di taman Ramadhan,
menyerlahkan kemanusiaan luar biasa,
menginsafi keagungan Maha Kuasa.
Daun yang gugur, tanah yang rekah,
di atas sejadah harum iklimnya;
surah yang jernih dan suara syahdu
terhantar ke lidah dari damai qalbu,
merubah derita ke bahagia diri,
membimbing hidup yang diredai.

Solat malam, zikir doa, tulus sedekah
ibadah ummah, tangkai yang ketiga,
mengagumi Allah Subhanahu Wa Taala.
Langit beradab, kelam dan cerah
datang dan pulangnya iktibar berhemah.
Badik ketika murka, senyum sewaktu mesra,
alam, insan khusyuk menyujud Ilahi
sekiblat dalam tautan kasih yang hakiki.
Lailatul qadar ia pada detik terpilih
malam yang manis, indah dan jernih.

Pada malam sabar dan siang yang cekal
ranum pohon hikmah sebagai bekal;
gugus permata, kerlipnya paling mesra,
merimbun bugar, daunnya meneduhi ummah.


A. Samad Said
Bangsar Utama
9-13 September 2001

September 14, 2008

Du'a-du'a Ramadhan (4)








Ya Allah,
berilah kemampuan kepadaku untuk menjalani kehidupan seperti mana kehidupan orang baik. Jauhkan bagiku kehidupan orang yang melakukan kejahatan. Lindungilah aku dengan rahmat Mu hingga ke alam akhirat, demi ketuhanan Mu wahai Tuhan sekalian alam.


Ya Allah,
tunjukkan bagiku amal kebajikan dan penuhilah hajat serta cita-citaku, wahai Tuhan yang Maha Mengetahui segala keperluan tanpa ungkapan permohonan. Wahai yang Maha Mengetahui segala yang ada dalam hati sekalian makhluk. Selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad dan keluarga baginda yang suci.


Ya Allah,

sedarkan aku untuk mencari keberkatan. Terangkan hatiku secerah cahaya dan bimbinglah aku serta anggotaku untuk mengikuti segala ajaran Mu, dengan cahaya Mu wahai penerang hati orang yang bijak.


Ya Allah,
penuhkan bahagianku dengan keberkatan dan mudahkan bagiku menuju ke arah kebaikan. Jangan kau jauhkan aku daripada ketenteraman kebaikan, wahai pemberi petunjuk kepada kebenaran.


Ya Allah,
bukakan bagiku pintu-pintu syurga dan tutupkan bagiku pintu-pintu neraka. Berilah kemampuan kepadaku untuk membaca ayat-ayat suci al-Quran, wahai pemberi ketenangan dalam hati orang beriman.



Amiin, Ya Rabbal 'Aalamiin.

September 13, 2008

Nikmat




Segala yang dihasrat
tapi tak didapat
adalah nikmat
yang paling padat.
A. Samad Said
Nikmat, 1973


September 11, 2008

Manis Madu Samudera Rindu





Ketahui,

Dia beri sepi, sunyi
mudahan jiwa kenal dirinya

Dia kurniai manis, rasa hamba
suluhan nurani temui Sang Pencipta

Dia kirimi rindu, hakiki
agar kembali diri
merasai berjuta rasa
paling utama,

Cinta Nya

membawa sanubari,
senantiasa dekat pada Nya

menawar pilu,
bertemu dan berjauh kerana Nya

mengisi jasmani,
ingatan menghamba untuk Nya

lalu dibawa Nya, diri

menyelami samudera rindu
menyulami rasa rayu

lalu menghilang pedih duniawi
berganti pula, rasa menanti

tuk menatap, bagi memuas qalbu
Keindahan Nya, melangkaui manis madu
masanya, buat diri tertunggu
namun takkan jemu, untuk bertemu

dengan Yang Maha Satu.


Ibnu Abas
070528
12.00

September 08, 2008

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan





"Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.


Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya.


Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.


Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu salatmu kerana itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.


Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai kerana amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Belakangmu berat kerana beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjangkan sujudmu.


Ketahuilah, Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahawa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang salat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.


Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi berbuka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang hamba dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.


(Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan khutbahnya:)


Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.


Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melalui Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.


Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.


Barangsiapa melakukan salat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan salat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 salat fardu di bulan lain.


Barangsiapa memperbanyak salawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.


Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu syurga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Syaitan-syaitan terbelenggu, maka mintalah agar ia tidak lagi pernah menguasaimu."


Aku (Ali bin Abi Thalib karamaLlahu wajhah - yang meriwayatkan hadith ini) berdiri dan berkata,

"Ya Rasulullah,
apa amal yang paling utama di bulan ini?"

Jawab Nabi,

"Ya Abal Hasan,
amal yang paling utama di bulan ini adalah

menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".

Du'a-du'a Ramadhan (3)



Ya Allah,
tanamkan dalam diriku kecintaan melakukan kebaikan dan kebencian melakukan perbuatan maksiat serta fasik. Ya Allah, jauhkanku daripada kemurkaan Mu dan seksaan api neraka, dengan pertolongan Mu wahai Tuhan yang menolong orang memerlukan pertolongan.


Ya Allah,

hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian. Tutuplah diriku dengan pakaian kesederhanaan dan kerelaan. Tempatkan aku di jalan keadilan dan keikhlasan. Amankan diriku daripada setiap perkara yang aku takut, dengan penjagaan Mu, wahai penjaga orang yang takut.


Ya Allah,
bersihkan diriku daripada kekotoran dan kehinaan. Berilah kesabaran kepadaku untuk menerima segala ketentuan. Berilah kemampuan kepadaku untuk bertakwa dan bergaul dengan orang baik, dengan bantuan Mu wahai pengharap orang yang miskin.


Ya Allah,

jangan aku dihukum disebabkan kekeliruan yang kulakukan. Ampunkan aku daripada kesalahan dan kebodohan. Janganlah kau jadikan diriku sasaran bala dan malapetaka, dengan kemuliaan Mu wahai kemuliaan kaum Muslimin.


Ya Allah,
limpahkan rezeki kepadaku berupa ketaatan orang yang khusyuk. Lapangkan dadaku dengan taubat orang yang menyesal, dengan keamanan Mu wahai keamanan orang yang takut.


Amiin, Ya Rabbal 'Aalamiin.

September 07, 2008

Usah Bertunda : Itu Tipuan Syaitan!


(Ingatan buat diriku :
menjelang setiap saat berlalunya Ramadhan,
tundukkan nafsu ini, patuh pada pemerintahan iman.
Laksanakan tanggungjawab serta amanah.
Kejar dan penuhilah saat beribadah,
kau akui dan sedari itu.)






Dalam kitab al-Hikam Ibnu 'Athaillah al-Iskandari, dinukilkan:



"Menunda beramal saleh,
karena menantikan kesempatan yang lebih luang,
adalah termasuk bisikan hawa nafsu."



***


Menunda-nunda pekerjaan adalah tipuan nafsu yang melemahkan, dan godaan yang menghambarkan. Padahal, orang yang tiada sanggup menguasai hari ini akan lebih tak sanggup menguasai hari esok.


Sikap menunda-nunda biasanya karena lamanya berpikir tentang hal-hal yang tak perlu, suatu kebiasaan yang harus segera dienyahkan. Juga, karena kuatnya dorongan hawa nafsu dalam diri. Seorang muslim tak boleh menyerah kepada dorongan itu ataupun tenang-tenang saja dengan ancamannya. Menunda peperangan melawan hawa nafsu sama saja dengan pengakuan akan ketidakberdayaan menghadapinya.


Adalah sikap ksatria bila seseorang memulai segala sesuatu pada hari ini sebelum hari esok, atau pagi sebelum sore, seraya mengenyahkan segala aral perintang yang mengendurkan semangat. Sikap menunda-nunda hanya akan memperpanjang usia keburukan dan memperpendek umur kebaikan dalam hayat manusia. Ingatlah tempat kembali kita kelak.


Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati
segala kebajikan dihadapkan (di mukanya),
begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya,
ia ingin kalau kiranya antara ia dan hari itu
ada masa yang jauh.
Dan Allah memperingatkan kamu terhadap (siksa)-Nya.
Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.
(Q.S. Ali Imran [3]:30)


Pada hari itu, diberitakan kepada manusia
apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
(Q.S. Ali Imran [3]:30)



Dalam sebuah hadis dikatakan.
"Ada dua nikmat yang tidak banyak manusia manfaatkan:
kesehatan dan waktu luang."

(H.R. al-Bukhari).[]


***


Dipetik dari buku
Sadar untuk Bersandar,
oleh Sheykh Muhammad al-Ghazali.

September 06, 2008

Bunga Ramadhan


Bunga Ramadhan





Tercekup reriak air
dan terangkat seghaibnya
sebagai kapas yang cair
dan dibiarkannya sasa,
sarat, berat dan kelabu
sebelum direnjiskannya
semula ke bumi syahdu.

Di antara sisik air
dan kabus kapas yang putih
berdenyut udara cair,
rintik bintik-bintik bersih
terangkat lalu terapung -
kuyup basah tak terbendung.
Berkejarlah wap yang sejuk
ke ruang paling panas
meragami alam khusyuk,
meranumi insan ikhlas.

Selalu benar kuasa
menggamamkan kita.
Ada rahsia yang santun
membimbing sesenyap tekun,
menyegari alam maya,
menghemahi manusia
sejernih kudus luhurnya.

Bumi - anugerah indah -
membahagiakan manusia.
Malangnya, selalu kita
galak menggelorakannya
menjadi lebih neraka
seolah itulah syurga.
Kita memang belum pandai
berterima kasih, mungkin,
hidup resah tak terlerai
tanpa sedar tak terpimpin.

Dan kini wajarlah kita
meniup nafiri baru,
selembut dan sesayunya -
irama lebih ke kalbu.
Dengan dada penuh rindu
kita tafsir syair syahdu
imbas tamsil tabir ungu.

Awal airnya tercekup
dan awan selembut kapas
luruh sebelum tergugup
berderai seluas bebas.
Sewajarnya kita tahu
meniup nafiri baru.
Dan kita sambut tibanya
Ramadhan manis mulia;
di taman subur isyarat
kita petik bunga berkat.

A. Samad Said
27 September-8 Oktober 2004

September 04, 2008

Manfaatnya Ilmu Hanya Bila Diamalkan






Wahai anakku yang tercinta,

Janganlah engkau jadi orang yang muflis pada amalnya dan janganlah engkau jadikan dirimu itu kosong daripada perkara yang berfaedah dan yakinlah bahwasanya semata-mata ilmu itu belum dapat menjamin keselamatanmu di akhirat kelak.


Umpamanya: Kalau seseorang ada memiliki sepuluh bilah pedang yang sangat tajam dan juga bermacam-macam senjata yang lain lagi dan dia pula adalah seorang yang berani dan sangat cekap dalam peperangan, lalu datang seekor singa yang garang dan terus menyerangnya. Maka apa pendapatmu, apakah semata-mata memiliki segala senjata tadi tanpa menggunakannya sudah cukup untuk menangkis serangan singa itu? Sudah tentu tidak. Segala senjata itu baru bermanfaat apabila ianya digunakan oleh tuan empunya senjata itu. Maka begitulah keadaan seseorang yang telah mengetahui ratusan ribu masalah ilmu tetapi ia tidak beramal dengannya maka segala ilmunya tidak akan bermanfaat kecuali setelah diamalkan. Sama pula keadaannya dengan seorang yang diserang sakit demam panas dan sakit kuning yang biasanya ia dinasihatkan meminum ubat sekanjabin dan kaskab[1] maka tidak akan hasil sembuhnya kecuali dengan meminum ubat tersebut.


Dalam hal ini disebutkan suatu syair dalam bahasa Parsi:

(Ertinya:) Seandainya engkau menimbang dua ribu kati arak, maka engkau tidak akan mabuk sehingga engkau meminumnya.


Jadi jika engkau belajar seratus tahun lamanya dan engkau menghimpunkan seribu buah kitab maka engkau masih belum layak mendapat rahmat Allah taala kecuali dengan mengamalkan ilmu ini.


Allah taala berfirman:

Dan sesungguhnya manusia itu tidak akan mendapat sesuatu, kecuali apa yang diusahakannya.
[Surah An Najm : 39]


Dan firmannya lagi:

Maka sesiapa yang mengharap akan bertemu Tuhannya, maka hendaklah ia beramal akan amalan yang salih.
[Surah Al Kahfi : 110]


Dan firmannya lagi:

(Balasan yang diberikan kepada mereka itu) adalah sebagai balasan bagi amal yang telah mereka lakukan.

[Surah At Taubah : 82]


Dan firmannya lagi:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal salih adalah syurga "Jannatul Firdaus" itu sebagai tempat tinggal mereka. Mereka kekal di dalamnya dan mereka sudah tidak mahu lagi mencari tempat yang lain daripadanya sebagai gantinya.
[Surah Al Kahfi : 107-108]


Dan firmannya lagi:

(Dimasukkan ke dalam neraka) kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta beramal dengan amal yang salih.
[Surah Al Furqan : 70]


Apabila engkau tidak beramal dengan ilmu maka apa jawapanmu terhadap hadis di bawah ini:

Islam itu diasaskan atas lima perkara: Penyaksian bahawa tidak ada Tuhan kecuali hanya Allah dan bahawa Muhammad itu Rasulullah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, mengerjakan haji ke Baitullah bagi mereka yang mampu pergi ke sana.


Maka iman itu ialah perkataan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan beramal dengan anggota.

Dan dalil yang menuntut kita supaya beramal itu sangat banyak sekali sehingga tidak dapat dihitung banyaknya. Walaupun seorang hamba itu akan masuk syurga hanya dengan rahmat dan kemurahan Allah taala, namun rahmat dan kemurahan ini didapatkan setelah seseorang hamba itu mempersiapkan diri dengan ketaatan dan ibadat, kerana rahmat Allah itu dekat kepada hamba-hambaNya yang berbuat baik.


Seandainya ada orang berkata:
Masuk syurga itu hanya dengan semata-mata beriman.[2]


Maka kami menjawab;
Memang begitu, tetapi bilakah seseorang itu dapat sampai ke sana dengan selamat (masuk syurga) dan berapa banyak halangan dan dugaan yang besar-besar yang mesti dilaluinya sebelum sampai ke sana.

Maka dugaan pertama yang mesti dilaluinya ialah dugaan iman itu sendiri, apakah ia pasti selamat daripada tercabut iman sehingga ke akhir hayatnya. Dan apabila ia telah mati dalam keadaan beriman, maka apakah telah pasti pula bahawa ia tidak akan muflis atau rugi.


Dan berkata Imam Hasan al Basri rahimahullahu taala:

Allah taala berfirman kepada hamba-hambaNya pada hari kiamat nanti,

"Masuklah kamu ke dalam syurga ke dalam rahmatKu, dan tentukan kedudukan kamu masing-masing mengikut amalan kamu."

~~~

[1] Sejenis ubat-ubatan yang merupakan campuran daripada cuka dan madu atau apa jua yang manis dicampurkan dengan yang masam.
[2] Inilah i'tiqad Ahli Sunnah Wal Jama'ah.



NASIHAT KETIGA
Ayyuhal Walad
Wahai Anakku Yang Tercinta
Imam al-Ghazali

Du'a-du'a Ramadhan (2)



Ya Allah,
janganlah aku dihina kerana perbuatan maksiatku kepada Mu dan janganlah menyeksaku dengan balasan Mu. Jauhkan aku daripada sesuatu yang boleh mendatangkan kemurkaan Mu, dengan anugerah dan bantuan Mu, wahai kemuncak keinginan orang yang berkeinginan.


Ya Allah,
bantulah aku untuk mengerjakan puasa dan ibadah malamnya. Jauhkanlah aku daripada dosa-dosanya. Dan berilah aku zikir untuk mengingati Mu secara berterusan, dengan taufik (petunjuk) Mu wahai pemberi petunjuk kepada orang yang sesat.


Ya Allah,
berilah aku rezeki berupa kasih sayang kepada anak-anak yatim, pemberi makanan, penyebar salam dan bergaul dengan mulia, dengan kemuliaan Mu tempat berlindung orang yang berharap.


Ya Allah,
sediakan bagiku sebahagian daripada keluasan rahmat Mu. Berilah aku petunjuk dengan ajaran-ajaran Mu. Bimbinglah aku menuju keredaan Mu yang penuh dengan kecintaan Mu, wahai harapan orang yang merindu.


Ya Allah,
jadikan aku di antara orang bertawakal kepada Mu dan jadikan aku di kalangan orang yang menang di sisi Mu. Ya Allah, jadikan aku di kalangan orang yang dekat di sisi Mu. Dengan ihsan Mu wahai tempat tuju orang yang memohon.


Amiin, Ya Rabbal 'Aalamiin.

September 03, 2008

Hadith Qudsi : Ramadhan




Hadith Qudsi

“ Setiap amalan anak Adam
adalah digandakan pahalanya
kepada sepuluh hingga tujuh ratus kali ganda,
maka berfirman ALLAH Subhana Wa Ta’ala :

Kecuali puasa,
sesungguhnya ia adalah khas untuk-Ku
dan Akulah yang akan membalas kebaikannya,


mereka meninggalkan makanan,
minuman dan syahwat mereka (di siang hari)

hanya kerana-Ku.

[Riwayat Al-Bukhari & Muslim]

September 01, 2008

Harapan Ramadhan





Harapan Ramadhan - Man Bai & Raihan

Ku mengharapkan Ramadhan
Kali ini penuh makna
Agar dapat kulalui
Dengan sempurna

Selangkah demi selangkah
Setahun sudah pun berlalu

Masa yang pantas berlalu
Hingga tak terasa ku berada
Di bulan Ramadhan semula


Puasa satu amalan
Sebagaimana yang diperintahNya

Moga dapat ku lenturkan
Nafsu yang selalu membelenggu diri
Tiada henti-henti


Tak ingin ku biarkan
Ramadhan berlalu saja

Tuhan pimpinlah daku yang lemah
Mengharungi segalanya dengan sabar
Ku memohon pada Tuhan diberikan kekuatan
Ku merayu pada Tuhan diterima amalan

Selangkah, demi selangkah
Dengan rahmatMu.. oh Tuhanku
Ku tempuh jua