Alam ini serba gelap.
Ia terang hanyalah karena
tampaknya Allah di dalamnya.
Siapa melihat alam namun
tidak menyaksikan Tuhan
di dalamnya, padanya, sebelumnya, sesudahnya,
maka ia benar-benar memerlukan cahaya,
dan "surya" makrifat teralingi darinya
oleh "awan" benda-benda ciptaan.
~~~~
Meskipun seluruh alam ini diciptakan dari nur Ilahi tetapi semua perwujudannya tampil sebagai cahaya dan bayang-bayang, baik dan buruk, siang dan malam. Jika seorang salik tidak melihat Allah yang meliputi cahaya di balik semua gambaran yang kerlap-kerlip ini, berarti ia diliputi kebingungan terhadap bayang-bayang eksistensial dan awan-awan realitas yang berubah-ubah. Penciptaan manusia mempunyai makna dan tujuannya sendiri, yang berasal dari nur azali, yakni sebab yang selalu ada di balik perubahan pengalaman duniawi yang nampak. []
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,
diulas Syekh Fadhlullah Haeri
Tiada ulasan:
Catat Ulasan