"Wahai pencari Kebenaran,
Allah Sang Kebenaran
Yang Maha Pemurah adalah Mahacemburu.
Dia tidak ingin hamba-hamba terkasih~Nya
mencintai apapun selain Diri~Nya,
sebab Sang Terkasih Sejati tak lain adalah Allah.
Dicintai adalah hak Allah Yang Maha Esa.
...
Semua kebaikan, semua sifat mulia,
dan segala sesuatu yang kita cintai adalah ciptaan~Nya.
Orang yang mencintai makhluk
harus mencintai Penciptanya pula.
Maka, orang yang bijak tak akan memisahkan
makhluk dari Penciptanya yang sejati, atau sebaliknya.
...
Syahdan, jangan berhenti
[cintamu itu hanya] pada makhluk,
tetapi datanglah kepada Penciptanya!
Jangan berhenti pada nama-nama [sang makhluk],
tetapi temuilah Sang Pemilik Nama!
Jangan berhenti pada kata,
tetapi reguklah maknanya!"
****
Syekh Muzaffer Ozak al-Jerrahi,
petikan dalam bukunya
'Dekap Aku dalam Kasih Sayang~Mu: Jalan Cinta Pendamba Rida Allah'
~~~~
Cinta kepada Allah dan makhluk itu satu, tidak terpisah-pisah.
Dengan mencintai Allah, seseorang mencintai makhluk~Nya.
Cinta kepada Allah adalah kemuncak cinta agung;
sumber mata air
yang mengairi sekecil titis-titis
hinggalah sebesar limpahan cinta kepada makhluk~Nya.
Justeru, seharusnya tidak timbul persoalan
pertentangan dua cinta dalam satu hati,
kerana yang benar-benar memahami
akan melihat Cinta kepada Allah
adalah mutlak milik~Nya,
dan dari kemurahan~Nya jua
dapat kita mencintai makhluk~Nya.
Maka bukankah sudah jelas, cinta ini
seharusnya disandarkan kepada siapa:
kepada sang hamba yang dimiliki/memiliki cinta insani,
ataupun Yang Memiliki cinta hamba-hamba itu dengan sejati?
Allah~lah sebaik-baik Pemberi Pengetahuan.
Mudah-mudahan Dia sudi menunjukkan
kepada kita, yang mencari [Cinta] ini.
In sya Allah.
:: foto
Tiada ulasan:
Catat Ulasan