Julai 01, 2008

Bersabarlah, jangan tergesa-gesa.





Wahai ghulam, dalam mengambil dunia, janganlah engkau seperti pencari kayu bakar pada malam hari, yang tidak mengetahui apa yang ada di tangannya. Kulihat engkau dalam perilakumu seperti pencari kayu pada malam gelap tanpa cahaya maupun rembulan, bagaikan orang yang berada di padang sahara, yang hampir diterkam binatang buas. Hendaklah engkau mencari kayu bakar pada siang hari. Cahaya matahari akan menghalangimu mengambil sesuatu yang membahayakanmu. Hendaklah engkau dalam berperilaku disinari oleh cahaya tauhid, syari'at, dan takwa. Cahaya itu akan menghalangimu jatuh ke dalam lembah kekejaman, keinginan, nafsu, syaitan, bahkan akan mengendalikanmu dalam perjalanan.

Celaka kamu, jangan kamu tergesa-gesa. Orang yang tergesa-gesa itu salah dan pasti akan salah. Orang yang sabar akan sampai dengan selamat. Tergesa-gesa itu dari syaitan, dan sabar itu dari ar-Rahman. Kebanyakan engkau tergesa-gesa dalam mengumpulkan harta benda. Terimalah dengan kerelaan, sesungguhnya menerima dengan kerelaan itu merupakan gudang yang tak pernah habis. Bagaimana mungkin kamu mencari apa yang tidak menjadi bagianmu dan tidak akan pernah jatuh ke tanganmu? Sabarlah dan terimalah dengan rela.

Tetap teguhlah sehingga engkau mengenal Allah swt., sehingga pada saat itu engkau menjadi kaya dari segala sesuatu. Kuatkanlah hatimu dan bersihkanlah nuranimu. Tuhanmu akan mengajari kamu. Dunia akan hina dalam pandanganmu, dan akhirat berada di mata hatimu. Al-Haq Azza wa Jalla berada di mata nuranimu. Bagimu tidak ada sesuatu yang besar selain Al-Haq Azza wa Jalla. Bahkan, engkau menjadi besar di mata makhluk.

Wahai ghulam, jika engkau tidak ingin ada pintu yang tertutup di depanmu, maka takutlah kepada Allah swt. Sesungguhnya takwa adalah kunci bagi setiap pintu. Allah swt. berfirman,

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (Q.S.At-Thalaq: 2-3)

Janganlah engkau menentang Allah swt. mengenai dirimu, keluargamu, hartamu, maupun orang-orang pada zamanmu. Tidakkah engkau malu meminta Dia agar mengubahnya, seakan-akan engkau lebih bijak, lebih mengetahui, dan lebih penyayang daripada-Nya? Engkau dan seluruh makhluk adalah hamba-hamba-Nya. Dialah yang mengatur dirimu dan diri mereka. Jika engkau ingin bershuhbah (bersama) dengan Dia di dunia dan akhirat, hendaklah engkau diam, tidak berbicara, dan membisu. Para wali Allah itu berpegang pada adab di depan-Nya. Mereka tidak bergerak atau melangkah kecuali dengan izin-Nya yang jelas di hati mereka. Mereka tidak makan dari sesuatu yang mubah. Mereka tidak berpakaian, menikah, atau berperilaku dalam seluruh asbabnya melainkan dengan izin yang jelas bagi hati mereka. Mereka berdiri bersama Al-Haq Azza wa Jalla. Mereka berdiri bersama Dzat Yang membolak-balikkan hati dan mata. Tidak ada ketetapan bagi mereka bersama Tuhannya sehingga mereka menemui-Nya dengan hati mereka di dunia dan jasad mereka di akhirat.

Ya Allah, berilah kami rezeki dapat berjumpa dengan-Mu di dunia dan akhirat. Lezatkan kami dengan dekat kepada-Mu dan melihat-Mu. Jadikan kami termasuk orang yang ridha kepada-Mu dari selain-Mu. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.


Majelis Ketiga,
Kitab
Al-Fathur Rabbani Wal Faidhur Rahmani
Syaikh Abd Qadir Al-Jailani


Tiada ulasan: