Orang yang tenang-tenang atau berbiasa-biasa dengan dosanya adalahorang yang angkuh atau jahil, yang belum sedar-sedar bahawa ia cumaseorang hamba yang mutlak milik Tuannya. Ia tak punya apa-apa secarahakiki, namun nafsunya memperdaya bahwa setiap yang terlihatyang ada di sini, di balik peluang dan usaha mampu dia miliki.Maka bilakah akan datang saat untuk tergerak hatinya? Perlukah iadikeluarkan dari Kebenaran, untuk menyedari Kebenaran itu. Keluardari Kebenaran bermaksud lain bencana, tatkala nurani dicambuk ujiansebagai tanda keadilan-Nya, hingga akhirnya terpicu sesal yang merawanjiwa. Tanpa sesal, sulit untuk kalbu berniat kembali pada-Nya.Sesal mengawali ketergerakan untuk bertaubat, peranjakan darijalan yang menyimpang menuju jalan lurus. Namun sesal ini bukan hanyasatu-satunya fasa, kerana takkan berguna penyesalan sebelum memutarturbin-turbin semangat perbaikan.Tiadalah menguntungkan merekayang mengabaikan tanda-tanda rosaknya jiwa,hingga tidak tumbuhsezarah rasa sesal di dalam dada.Tiadalah penyesalan itu bergunahingga mulai tertitis makna hamba-Nya,tiadalah makna itu tertandahingga mata hati meratap merana.Tiadalah ratapan itu berfaedah,hingga membulatkan tekad untuk berubah.Tiadalah tekad itu mengarah pada apa-apa,selagi kesempatan yang ada ditunda-tunda.Sekaranglah masa, inilah kenyataan.Kembali, lagi kembali.Sampai taubat ini bertahan,taubatlah beribu kali.Siapa yang mencari, dia akan menemui.Taubat yang sejati.
Ogos 22, 2009
Taubat Yang Sejati
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
1 ulasan:
salam.
selamat menyambut ramadhan.
selamat berpuasa.
Catat Ulasan