Sinar mata batin membuatmu menyaksikan dekatnya Allah denganmu.
Dan mata batin membuatmu menyaksikan ketiadaanmu
kerana keberadaan-Nya. Dan hakikat mata batin membuatmu
menyaksikan keberadaan-Nya, bukan ketiadaanmu
ataupun keberadaanmu.
~~~~
Penglihatan batin mengantarkan kepada realitas dan kebenaran yang lebih tinggi, sedangkan penglihatan lahir berhubungan dengan gambar, bentuk, hubungan kausalitas, dan realitas. Sifat-sifat dan asma-asma Allah lebih tinggi dan lebih halus ketimbang dunia sebab-akibat yang selalu berubah. Hanya Dia yang memiliki kualitas demikian, yang menjadikan kesadaran salik tentang eksistensinya hilang. Mata batin yang tertinggi mengantar kita tenggelam dalam cahaya kebenaran mutlak yang berkilauan dan tak sesuatu pun selain itu. Dalam keadaan ini, seseorang tak bisa menyatakan kesadaran atau ketidaksadaran manusia. []
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,
diulas Syekh Fadhlullah Haeri
Tiada ulasan:
Catat Ulasan