Pangkal segala maksiat, kelalaian, dan
syahwat adalah pengumbaran nafsu.
Dan pangkal segala ketaatan, kewaspadaan,
dan kebajikan adalah pengekangan nafsu.
Bersahabat dengan orang bodoh
yang tidak memperturutkan hawa nafsunya
adalah lebih baik bagimu
ketimbang bersahabat dengan orang pintar
yang memperturutkan hawa nafsunya.
Kepintaran apalagi yang dapat disandangkan
pada orang pintar yang selalu memperturutkan
hawa nafsunya?
Dan kebodohan apalagi yang dapat disandangkan
pada orang bodoh yang tidak memperturutkan
hawa nafsunya?
~~~~
Nafsu menabiri pengetahuan tentang Yang Mahahadir dan kesempurnaan-Nya. Pengalaman dan keinginan masa lalu beserta riwayat kegagalan dan kesuksesan adalah rintangan menuju pemahaman yang lebih tinggi. Barang siapa yang tidak mampu mengatasi rintangan berupa memori masa lalu, ia tak akan mampu membaca situasi masa kini dengan jernih. Segala sesuatu akan dilihat dan dinilai oleh takaran-takaran masa lalu. Maka, orang-orang yang menghilangkan nafsu, masa lalu, dan masa kininya, ia akan mampu melihat peristiwa masa kini secara mendalam dan jujur. []
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,
diulas Syekh Fadhlullah Haeri
Tiada ulasan:
Catat Ulasan