November 26, 2010

Begitulah, Kekasih-Nya





"Allah s.w.t. senantiasa menjaga, memelihara, menolong,
dan membahagiakannya, sementara sang hamba senantiasa
menyibukkan diri untuk beribadah, mengutamakan balasan di sisi-Nya,
menunaikan hak-hak-Nya, tidak melanggar batas-batas-Nya,
mengagungkan perintah-Nya, membela dan menegakkan agama-Nya,
serta menyerukan kebaikan kepada hamba-hamba-Nya.
Begitulah kegiatannya hingga ajal menjemput.
Begitulah wali dan kekasih sejati Allah.

Keadaan sang kekasih digambarkan-Nya sendiri dalam hadis qudsi:

'Tak ada yang lebih mendekatkan seorang hamba kepada-Ku
daripada pelaksanaan ibadah yang Kuwajibkan.

Sesungguhnya hamba-Ku benar-benar mendekati-Ku
dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya,

dan tidak ada ibadah sunnah yang lebih mendekatkan
hamba-Ku kepada-Ku daripada nasihat (atas hamba-Ku)
(menuju) kepada-Ku hingga Aku mencintainya.

Apabila Aku telah mencintainya, Aku menjadi
telinganya yang dengannya ia mendengar,
matanya yang dengannya ia melihat,
tangannya yang dengannya ia memegang,
kakinya yang dengannya ia melangkah,
lidahnya yang dengannya ia berbicara,
dan akalnya yang dengannya ia berfikir.'

[Imam Al-Hakim Al-Tirmidzi r.a.]


2 ulasan:

asyzsufi berkata...

salam...lame tak berkunjung ke sini....mohon pendapat...akhir2 ni akak merasa akak sudah mule menambah ibadat sunat...dibimbangi ia adalah untuk meminta sesuatu yg dihajati dari Allah...atau benar2 sudah mahu dkt dgn NYa...mohon...

firusfansuri berkata...

Salam kak, maaf ya agak sibuk kebelakangan ini.. dalam meraih ikhlas, usaha tidak boleh berkurang.. ikhlas itu diminta pada Allah tanpa henti.. kita sama-sama merayu pada Allah agar kurniakan ikhlas itu.. tapi usaha jangan berkurang, dan jangan pula dilihat sebagai milik kita.. semua itu kurniaan Allah..