Jika engkau tidak bisa berbaik sangka kepada Allah karena keindahan sifat-sifat-Nya, maka berbaik sangkalah karena pertemanan-Nya bersamamu. Bukankah Dia selalu memberimu sesuatu yang baik-baik? Dan bukankah Dia senantiasa memberimu nikmat?
~~~~
Salik yang tulus merasa rida karena pengharapan yang tinggi kepada-Nya. Renungkanlah kemurahan-Nya pada masa lalu untuk meningkatkan imanmu kepada rahmat-Nya yang kekal tanpa syarat, di dunia maupun di akhirat. []
No 40, Bagian 4 : Berhijrah Kepada Allah
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,
diulas Syekh Fadhlullah Haeri
Kitab Al-Hikam
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari,
diulas Syekh Fadhlullah Haeri
2 ulasan:
Berbaik sangka kepada Allah dan kepada makhluk-Nya adalah puncak dari sifat tawadhu'.
Semoga hal itu menjadi hiasan dan satu hal yg sentiasa kita upayakan hingga kelak menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan berbaik sangka kepada-Nya..amin Allahumma amin..
Salam silaturrahim saudaraku :-),
Wassalam.
Iya, saudaraku Rozy. :)
Menutup ruang-ruang prasangka buruk menjernihkan pucuk fikiran kita, baik sesama makhluk mahupun sangkaan kita pada Sang Khaliq.
Kerana sangkaan kecil kita takkan dapat menepati apa yang ada dalam hati sang makhluk, dan menjangkaui keadilan dan karunia Sang Khaliq.
Berbaik sangka adalah sarana untuk menetapkan diri atas jalan kebaikan, mengelakkan dari kekejian menuding kesalahan luaran, menetapkan diri sentiasa berasa kekurangan (kehambaan), berada dalam muhasabah berterusan dan sentiasa bersandar pada~Nya.
Moga Dia jauh lebih baik, Maha Baik.. melebihi dari apa yang akal dan jiwa kita yang kerdil ini sangkakan.
Allahumma amiin.
Catat Ulasan