Ya Allah, kini kami sadar mengapa kami mudah terjerumus dalam kesalahan. Itu karena kami percaya pada diri kami, pada amal kami, dan pada hati kami. Seharusnya kami sadar bahwa kami wajib bersandar. Ya, bersandar kepada Engkau, Ya Allah!
Ya Allah, kini kami sadar mengapa kami selalu mengulang kemaksiatan. Itu kerana kami selalu berbangga dengan setiap ketaatan yang kami lakukan. Seharusnya kami sadar bahwa bukan kami sendiri yang membuat diri kami taat, melainkan Engkau (yang mengkehendaki), Ya Allah!
Ya Allah, kini kami sadar mengapa kami selalu melayang karena pujian, selalu terinjak oleh hinaan. Itu karena kami sebentar-sebentar melupakan-Mu. Seharusnya, kami sadar bahwa Engkau-lah Tujuan utama kami, bukan makhluk yang mudah menghina dan memuji.
Ya Allah, lesatkanlah ruh-Mu untuk menggusur nafsu di hati kami! Ya Allah, tuntun kami ke samudera ketulusan yang tanpa batas, ke angkasa kerinduan tanpa akhir; demi~Mu, untuk~Mu!
Ya Allah, daku bersyukur kepada~Mu, atas masih hidupnya kalbuku.
***
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari
Ibnu 'Athaillah as-Sakandari
2 ulasan:
jazakAllah wahai adik untuk posting kali ini... banyak memberi refleksi pada diri... Allahu Allah... biarlah setiap genap dan bibit hidup ini bersemi hanya kerana-Nya... Allahumma ameen..
‘abduka bi finaaik (hamba-Mu didepan teras istana-Mu)... miskiinuka bi finaaik (si miskin dihadapan-Mu di depan teras istana-Mu wahai Allah)...
fakiiruka bi finaaik (si fakir dihadapan istana-Mu wahai Allah)...
saailuka bi finaaik (si peminta-minta didepan gerbang istana-Mu wahai Allah)...
*)Munajat Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad ‘alaihi rahmatullah
Sumber: Majelis Rasulullah
Catat Ulasan